Custom Search

Friday, September 26, 2008

Menunggu

Begitu lama aku menunggumu.
Di dimensi yang kita sepakati.
Tempat kita akan terus bersama selamanya.
Tapi bukan di dunia penuh kepalsuan yang kita pijak selama ini.
Dunia tempat segalanya cepat lapuk dan lekang meskipun itu cinta.
Dunia yang segala sesuatunya terbatas dan dibatasi ruang dan waktu.
Dunia yang telah menghalangi kita untuk bersua.

Begitu lama aku menunggumu.
Aku tetap sabar karena aku tahu kamu tersesat.
Kamu telah memilih gerbang yang salah, gerbang khayalan.
Gerbang yang telah membawamu ke alam yang penuh jebakan dan tipuan.
Tempat bertahtanya segala keindahan semu yang memperdaya.
Alam yang menjerumuskan kedalam lembah kesesatan dan kegelapan.
Tempat berakhirnya segala sesuatu menjadi penyesalan, siksaan dan penderitaan tanpa batas dan tanpa ujung.

Disini aku sabar menunggumu.
Tempat segalanya tetap muda dan baru karena senantiasa diperbaharui.
Kebosanan, susah, sedih, penderitaan dan siksaan telah mati disini.
Tersisa hanya kenikmatan tiada tara, membentang di alam yang maha luas tanpa batas.
Seberapun kita reguk, tidak akan pernah habis, karena terus bertambah sekian kali lipat.

Aku dambakan kamu disini, disisiku.
Untuk mereguk kenikmatan cinta tanpa putus, tanpa batas dan tanpa akhir.
Tapi kamu telah memilih gerbang yang salah, gerbang khayalan.
Tidak mungkin kita bisa bertemu.

Sebelum terlambat aku katakan padamu, agar kamu bisa sampai ke tempatku disini.
Gerbang yang kupilih dan membawaku kesini, ada di hati.
Tapi kamu tidak akan bisa masuk kalau tidak dibuka.
Mintalah dengan merendahkan diri se rendah-rendahnya pada pemelihara gerbang itu agar dibukakan untukmu.
Dia jugalah yang memberiku tempat ini disini.
Dia lah Pemilik Alam Semesta ini.
Allah Yang Maha Mencintai Lagi Maha Dicinta.
September 2008
JH Alifulhaq

TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF