Custom Search

Thursday, December 14, 2023

GORETAN



Kamu tahu bukannya aku tidak ingin menjumpaimu.
Kita memendam hal yang sama meskipun kita belum pernah bersentuhan.
Ingat, ketika terakhir kali kita ketemu.
Kita saling menatap tanpa kedip tak ingin lepas.
Ada aura melingkupi kita.
Aura dari gelora dada yang menggempur segala halangan yang ada.
Bagai gelora laut tanpa jeda menyambut badai.
Oh, dahsyatnya gelegak di dada yang kita penjara sekian lama.
Terus menggedor ingin segera menyatu dalam pergumulan penuh sensasi kenikmatan tiada tara.
Pergumulan yang akan melumat kita tanpa sisa dalam permainan cinta tanpa jeda, tanpa kita tahu ujungnya.
Kalau bukan karena semilir dingin dari hati, kita telah ditelan oleh gelora kita sendiri.
Aku tergetar dan menggigil, kamu juga begitu, kemudian kita tersungkur.
Tapi itu terus mendera dan mencabik kita, entah sampai kapan.
Biarlah gelora itu larut bersama perjalanan waktu, kemudian terkubur dalam hati.
Tersisa hanya sebuah goretan disana.
Semoga Allah, Pemilik Cinta Yang Maha Agung mengukuhkan goretan itu.
Sebagai tanda bahwa kita pernah memiliki sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang paling indah.
Kemudian akan menjadi milik kita selamanya.
September 2008
JH Alifulhaq.

Thursday, August 19, 2021

PROSA DALAM PROSA

Bagiku ngopi pagi suatu kebiasan yang jadi kebutuhan sejak lama. 
Sejak dua shot double espresso dari arabica gayo Aceh murni yang kureguk setiap ngopi pagi, nikmatnya jadi melambung. Empat shot perasaan espresso lain dari kopi yang sama ditemani almond sangrai,  nikmatnyapun jadi sempurna. 
Di bahteraku ini dalam pelayaran di dunia tak berujung, aku reguk ngopi pagi dalam kenikmatan sesungguhnya, kenikmatan jiwa yang selalu bersyukur. 
Beberapa waktu yang lalu, tiba-tiba segala penjuru cakrawala tertutup sesuatu yang terus mendekati bahteraku dan merubung bahteraku dengan sangat rapat dan sangat padat. 
Tetapi bahteraku terus berlayar tanpa hambatan apa-apa. Arahnyapun tidak bergeser sedikitpun. 
Nikmat ngopi pagiku tak terusik secuilpun.
Pelayaran ini makin asik dan seru.
Aku teliti mereka satu demi satu, regu demi regu, peleton demi peleton, kompi demi kompi, batalion demi balion dan devisi demi devisi sampai ke panglima tertinggi mereka. 
Akupun jadi tahu mereka tidak suka melihat prosa mini yang berjudul AKU BUKAN SEKEDAR NAMA yang aku muat di salah satu layar bahteraku. 
Aku sangat tahu track record mereka dari sepak terjang mereka di dunia tak berujung ini. 
Aku biarkan mereka berbuat apa saja dan sekuat apapun kekuatan yang mereka kerahkan untuk meneggelamkan bahtera ini, tetapi tidak terjadi apa-apa dengan bahteraku sedikitpun. 
Seharusnya mereka tahu bahtera ini dinahodai oleh hati dengan kekuatan cinta beningnya. 
Kemudian aku lihat satu demi satu, regu demi regu peleton demi peleton, kompi demi kompi, batalion demi batalion, devisi demi devisi jatuh terkapar karena ulah mereka sendiri, kemudian larung ditelan semesta yang maha luas sebagai pecundang dalam siksaan dan derita tanpa jeda entah sampai kapan, mungkin selama-lamanya. Tidak ada yang bisa menggapai dan menolong mereka. Tidak juga bisa ditebus dengan apapun dan siapapun, karena itu menjadi ketetapan Rabbku,  Rabb Semesta Alam. 
LARUNG, itulah kata yang membuat seantero warga dunia tak berujung jadi gemetar kengerian ketika terwujud dihadapan mereka. 
Akupun memutuskan memasang layar yang lebih lebar di bahteraku untuk memuat lagi prosa mini AKU BUKAN SEKEDAR NAMA biar terbaca dari segala kejauhan cakrawala. 
Semoga pelayananku makin asik dan seru.

Jatiasih 19 Agustus 2021
JH Alifulhaq. 

Tuesday, May 12, 2015

Buku saya yang ketiga MEMBURU IBLIS SAMPAI KE SARANGNYA, insyaAllah dalam waktu sebulan selesai dicetak. Yang mau pesan silahkan kirim nama dan alamat lengkap ke
bukuterapialif@gmail.com


TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF

Wednesday, May 1, 2013

AKU BUKAN SEKEDAR NAMA


Aku tahu kamu sering memanggilku dalam kekhidmatan puja-puji sakral dan curahan rasa syahdu penuh harap yang membanjiri khayalan dan mimpimu. Tapi itu tidak punya makna apa-apa bagiku karena yang kamu panggil adalah simbol tanpa melibatkanku sedikitpun walau  sekedar citra selintas jati diriku sehingga identitas yang kamu lekatkan di simbol bukan aku, tetapi pihak lain. Maka datanglah para bajingan menyaru seakan-akan aku, memagutmu sampai kamu menggelepar dalam kenikmatan suatu mimpi yang terus berulang dan kemudian jadi usang. Aku tidak akan berbuat apa-apa, karena itu pilihanmu dan kesenanganmu  seperti kebanyakan mereka pemuja kepalsuan. Tetapi aku tetap setia menunggu dalam setiap keheningan malam sampai kamu mau dan sanggup menggapai aku dengan cinta bening dari dalam hatimu seandainya kamu memang menginginkan aku.
Apabila tiba saatnya keinginanmu sampai padaku, maka aku dekap kamu tanpa akhir dalam keindahan yang tak pernah usang saat mana setiap detak jantung dan helaan napas adalah kenikmatan tiada tara untuk direguk, membuatmu enggan melewatkannya meskipun hanya setitik kecil. Siapapun dan apapun tidak bisa mengusikmu dan mengusikku, tidak juga gabungan semua lasykar dari seantero kerajaan langit dan bumi, karena aku bukan sekedar nama, aku adalah wujud yang datang dari keabadian dan membawa kamu pada keabadian. (JH).

                                     Prosa mini untuk pemuja simbol.

                                               Jatiasih, 1 Mei 2013

                                                    Jusuf Hakim

TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF

Tuesday, April 30, 2013

DIATAS BAHTERA



Tidak ada lagi hak kamu bertindak dan bicara atas namaku meskipun kamu telah ada sejak awal bersamaku di satu bahtera dalam pelayaran di samudera fana. Aku biarkan kamu memainkan kemahiranmu memanipulasi cakrawala dengan warna-warni indah dalam bentuk abstrak yang fantastik. Tetapi ketika permainanmu tadi hendak merubah arah pelayaran, aku tolak. Kamupun marah dalam wujud makar dengan mengundang badai dan angin. Hampir saja bahtera ini karam. Diam-diam kunobatkan hati jadi nahoda, kemudian kutantang kamu, “ Silahkan panggil seribu angin dan badai atau selaksa gelombang menggulung “. Bahtera ini akan terus berlayar kearah seharusnya dia tuju.
Hey kawan. Kita telah bersama dalam pelayaran ini dalam kurun sangat panjang. Kalau arah nahoda tidak kamu sukai, itu artinya kamu tidak memilih bahtera ini untuk pelayaranmu sampai akhir tujuan. (JH)

                           Prosa mini, dari aku untuk aku.
                             Jatiasih, 30 April 2013

TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF

Thursday, July 22, 2010

DUA DUNIA

Ketika rindu mendera sampai titik nadir
Lalu menggelepar dalam menggapai kakiMu
Aku tercampak ke dunia tanpa ujung
Hatipun jadi lain tanpa bisa lelap
Mereguk segala relung tanpa batas, tanpa akhir
Segala kebosanan dan kepenatan telah disembelih disini, di dunia tanpa ujung
Oh , nikmatnya, dahsyatnya perjalanan ini

Saat hati tak pernah lelap
Desah napaspun jadi puisi
Kedipan dan detak jantung juga jadi puisi
Segalanya jadi puisi
Aku terpenjara diantara dinding-dinding kefanaan
Menggelepar dalam rindu yang terus mendera tanpa akhir
Oh sakitnya, dahsyatnya siksaan ini, di kefanaan ini

Ya Rabbku
Dengan cinta dan kasih Mu yang tiada tara
Engkau bentangkan takdir yang harus kupilih diantara dua dunia
Tempat dimana siksaan dan kenikmatan jadi larut
Rahmat dan cobaan menyatu
Antara terang dan gelap jadi samar
Antara kepalsuan dan kemurnian tidak jelas
Nilai dan maknapun jadi kabur
Tempat goretan mengalir bagai air bah

Ya Rabbku
Kalau memang masih ada waktu buatku
Sisa takdir buatku
Kesempatan buatku
KeridhaanMu
Aku hanya memilih kekekalan cintaMu yang tiada tara


Juli 2010

JH Alifulhaq

TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF

Sunday, December 7, 2008

Renungan Idul Adha

I
Ketika perintah Allah turun kepada nabi Ibrahim alaihissalan untuk menyembelih Ismail puteranya sendiri dengan tangannya sendiri, jiwa insan keduanya tentu terguncang.
Betapapun dahsyatnya ujian itu, keduanya tidak pernah menyanggah meskipun dalam bentuk lintasan tanda tanya di hati atau pikiran.
Tanya yang akan menjadi gerbang bagi syetan untuk menjerumuskan anak Adam ke jurang kesesatan dan kefasikan.
Tanya yang akan menodai keikhlasan dan ketulusan hati dalam penghambaan diri dan penyerahan diri sepenuhnya pada Allah Yang Maha Agung lagi Maha Terpuji.
Tanya yang akan menjadi awal petaka.
Ibrahim dan Ismail diselamatkan oleh Allah dari petaka ini, petaka tanya yang berbau sanggahan dan bantahan.
Jadilah keduanya orang yang mukhlis, ikhlas seikhlas-ikhlasnya berkorban memenuhi perintah Allah, Tuhan mereka, Tuhan kita dan Tuhan Alam Semesta.
Allah pun memilih keduanya sebagai hamba yang dimuliakanNya di dunia dan di akherat.

II

Cinta dan kasih sayang Ibrahim pada Ismail puteranya, tiada padanan sesuatu apapun di dunia ini.
Ismail adalah buah hati yang telah begitu lama sangat diharapkan Ibrahim sebegai penerus keturunannya.
Apakah menurut takaran Allah hal itu melampui batas bagi Ibrahim ?
Wallahu a’lam, hanya Allah sendiri yang tahu.
Kenyataannya Ibrahim diperintah oleh Allah agar membuang Ismail yang masih bayi bersama Siti Hajar ibunya di lembah Bakka yang kemudian bernama Mekkah.
Lembah tak bertuan berupa hamparan padang pasir dan cadas tanpa naungan apapun, kecuali langit biru dan bumi yang garing dipanggang terik matahari.
Ujian yang lebih dahsyatpun menyusul.
Ibrahim diperintah untuk menyembelih ismail puteranya sendiri dengan tangannya sendiri.
Keduanya ikhlas, Allah Maha Belas Kasih pada keduanya, penyembelihan Ismail dibatalkan Allah sendiri diganti dengan qibas.
Semestapun bertakbir, bertahmid dan bertasbih memuji Dia Yang Maha Belas Kasih.
Peristiwa tersebut dikukuhkan Allah dalam ingatan dan hati setiap manusia dengan hari kejadiannya sebagai Hari Raya Qurban.
Hari disembelihnya kecintaan duniawi sebagai qurban sesungguhnya, demi kecintaan pada Yang Maha Mencintai lagi Maha Dicintai, demi ketaatan pada Yang Maha Kuasa, Pemilik Alam Semesta.
Itulah pelajaran dari Allah.
Adakah diantara kita yang mau mengambil pelajaran darinya.

III

Ibrahim pun menyeru semua umat manusia, setelah dia dan puteranya Ismail selesai menegakkan Baitullah atas perintah Allah.
Seruan yang senantiasa membersitkan kerinduan di hati setiap orang beriman untuk menzirahi tempat dan tanah yang disucikan oleh Allah, tempat berkiblatnya wajah dan hati setiap muslim.
Ada perintah dan kehendak Allah yang menjadi jiwa seruan itu berupa syariat ibadah haji, makanya tetap bergema sepanjang masa tanpa ada yang mampu meredamnya.
Manakala hati telah luluh oleh seruan itu, adakah yang mampu mencegah kerinduan menjamah tempat yang disucikan itu untuk merasakan seperti bertemu muka dengan Allah sendiri, menjadi tamu Allah dengan terus berucap LABBAIK ALLAHUMA LABBAIK, kami datang memenuhi panggilanMu ya Allah.
Siapapun yang pernah merasakan pasti tahu bahwa kerinduan semacam ini adalah kerinduan paling agung yang tiada bandingannya.
Mereka yang menjalani ibadah haji secara benar dan tulus paham bahwa perasaan seperti bertemu langsung dengan Pemilik Cinta Yang Maha Agung di Baitullah adalah kenikmatan yang tiada tara.
Hati jadi luluh dan luruh bersimpuh dihadapan Yang Maha Agung lagi Maha Terpuji.
Inikah secuil bayangan nikmat syurgawi.

IV
Ketika Allah Yang Maha Hidup bertanya kepada setiap insan yang baru saja diberiNya hidup : “ APAKAH AKU INI TUHAN KAMU SEKALIAN ?, semua menjawab :” BENAR DAN KAMI BERSAKSI “.
Kesaksianpun terus diperbaharui melalui syariat agama yang ditetapkan sendiri oleh Allah, agar manusia tetap konsisten dengan kesaksian tadi.
Kemudian dipahami bahwa kesaksian bukanlah hanya berupa ucapan dan ritual belaka, tetapi segala amaliah dalam menapaki seantero sisi kehidupan sebagai ibadah pada Allah adalah menjadi kesaksian juga.
Setiap desah nafas dan detak jantungpun ditujukan sebagai ibadah pada Yang Memberi Hidup.
Sehalus apapun lintasan yang tergoret dalam khayalan dan keinginan semuanya harus tunduk pada keinginan Allah Yang Maha Agung kalau memang mau selamat di dunia dan di akherat.
Tetapi manakala anak manusia larut dalam cinta dunia, maka kesaksian tadi ternoda dan pudar bahkan terlupakan.
Jadilah syetan bertahta dalam diri anak Adam.
Syetan yang seharusnya jadi musuh manusia, menurut ketentuan Allah harus terus dilawan seperti disimbolkan dalam melempar zumrah pada ibadah haji.
Syetan yang memimpin kepada kegelapan menuju akhir yang sangat menyedihkan penuh kesengsaraan tiada tara, kekal selamanya.
Tetapi banyak diantara manusia yang menobatkan syetan bertahta pada relung paling dalam dari dirinya dengan keserakahan pada cinta duniawi tanpa pernah merasa puas dan tobat.
Syetan yang telah menyertai anak manusia sejak dilahirkan.
Syetan yang menjeblos anak manusia kedalam neraka jahannam.
Semuanya terpulang pada kita, apakah memilih kesengsaraan neraka atau kenikmatan syurga yang dijanjikan oleh Allah.

V

Saat semesta larut dalam memujiMu kini, ya Rabb kami, jangan Engkau sisihkan kami dari ritual akbarMu ini.
Ritual yang menandai keikhlasan dan ketulusan berqurban demi memenuhi titahMu.
Ritual bagi hamba-hambaMu yang mukhlis.
Jadikan Hari Raya Qurban ini bagi kami sebagai hari disembelihnya keserakahan duniawi dalam setiap diri kami, masukkan kami dalam barisan hamba-hambaMu yang shaleh dan mukhlis, hamba yang ridho padaMu dan Engkau ridhoi.
Sucikan kalbu kami agar senantiasa ingat padaMu melalui ilham dan hilkmah yang Engkau karuniakan di Hari Raya Qurban, hari Akbar Yang Engkau Muliakan.
Maha Besar Engkau ya Allah, pujian hanya bagiMu, Maha Suci Dzatmu dari apapun.

7 des 2008
JH Alifulhaq

TOP SELLING BUKU TERAPI ALIF