DIATAS BAHTERA
Tidak ada
lagi hak kamu bertindak dan bicara atas namaku meskipun kamu telah ada sejak
awal bersamaku di satu bahtera dalam pelayaran di samudera fana. Aku biarkan
kamu memainkan kemahiranmu memanipulasi cakrawala dengan warna-warni indah
dalam bentuk abstrak yang fantastik. Tetapi ketika permainanmu tadi hendak
merubah arah pelayaran, aku tolak. Kamupun marah dalam wujud makar dengan
mengundang badai dan angin. Hampir saja bahtera ini karam. Diam-diam kunobatkan
hati jadi nahoda, kemudian kutantang kamu, “ Silahkan panggil seribu angin dan
badai atau selaksa gelombang menggulung “. Bahtera ini akan terus berlayar
kearah seharusnya dia tuju.
Hey kawan.
Kita telah bersama dalam pelayaran ini dalam kurun sangat panjang. Kalau arah
nahoda tidak kamu sukai, itu artinya kamu tidak memilih bahtera ini untuk
pelayaranmu sampai akhir tujuan. (JH)
Prosa mini, dari aku
untuk aku.