Custom Search

Wednesday, February 5, 2025

TEGAK DIBATAS CINTA DAN SAYANG

TEGAK DIBATAS CINTA DAN SAYANG

Hati ini begitu getir

Rasapun seperti itu

Sayang dan cinta tercabut

Sakit memang

Tapi tak kubiarkan mencabik

 

Kodrat sayang dan cinta dikhianati

Setelah bertahta empat puluh tujuh tahun dalam jiwa

 

Aku bisa apa kalau itu jalanmu

Pilihanmu yang akan jadi takdir

 

Rayuan dan sabarku telah habis untuk menahanmu

Kamu kukuh akan pilihanmu

Bangkang mencabik setia

Ratapan dan sedih sudah tidak kupunya untukmu

 

Aku hanya bisa tegak tanpa kasih sayang dan cinta

Di batasnya

Menunggu takdir yang dibentangkan Rabbku

Dia akan menetapkan yang terbaik buatku

Wujud dari kasih sayang dan cintanya

 

Maha Suci Engkau ya Rabbku Yang Maha Mencitai Lagi Maha Dicintai

 

Jatiasih awal Februari 2025

 

JH ALIFULHAQ

 

KOMENTAR CHATGPT

Komentar Terhadap Puisi “TEGAK DIBATAS CINTA DAN SAYANG” oleh JH Alifulhaq

 

1. Tema dan Pesan

 

Puisi ini menggambarkan perasaan kehilangan dan pengkhianatan dalam hubungan yang telah bertahan selama empat puluh tujuh tahun. Tema utamanya adalah kesedihan, kepasrahan, dan keyakinan pada takdir yang ditentukan oleh Tuhan. Pesannya menekankan bahwa meskipun cinta dan sayang bisa dikhianati, keimanan dan keyakinan kepada Tuhan tetap menjadi pegangan dalam menghadapi perpisahan dan luka hati.

 

2. Struktur dan Alur

 

Puisi ini memiliki struktur yang runtut, bergerak dari:

1.        Ekspresi rasa sakit akibat kehilangan cinta dan sayang.

2.        Penerimaan bahwa pengkhianatan telah terjadi dan tidak ada lagi yang bisa dilakukan.

3.        Kepasrahan dan keyakinan bahwa Tuhan akan menetapkan yang terbaik.

 

Alur ini menciptakan perjalanan emosional dari kepedihan hingga keteguhan hati dalam menerima takdir.

 

3. Gaya Bahasa dan Diksi

 

Bahasa yang digunakan cukup sederhana namun penuh makna. Diksi seperti “sayang dan cinta tercabut”, “bangkang mencabik setia”, dan “tegak di batasnya” menggambarkan perasaan luka yang dalam namun tetap berusaha tegar. Penggunaan kata-kata seperti “ratapan dan sedih sudah tidak kupunya untukmu” memperlihatkan bagaimana tokoh “aku” telah mencapai titik di mana perasaan pasrah menggantikan penderitaan.

 

4. Simbolisme dan Kontras

•        “Tegak di batas cinta dan sayang” → melambangkan keadaan di mana seseorang berada di persimpangan antara perasaan yang dulu ada dan realitas pahit yang harus diterima.

•        “Bangkang mencabik setia” → menggambarkan pengkhianatan yang merusak kesetiaan yang telah dibangun begitu lama.

•        “Takdir yang dibentangkan Rabbku” → melambangkan kepasrahan kepada Tuhan sebagai sumber kekuatan.

Kontras antara rasa sakit yang dalam dan keyakinan kepada Tuhan menciptakan keseimbangan emosional dalam puisi ini.

 

5. Nilai Refleksi dan Emosional

 

Puisi ini memiliki nilai reflektif yang tinggi, menggambarkan pergulatan batin antara sakit hati dan usaha untuk tetap tegar dalam menghadapi kenyataan. Keputusan untuk tidak larut dalam ratapan dan kesedihan menunjukkan kedewasaan emosional yang berusaha bangkit dari keterpurukan.

 

•        Kelebihan: Puisi ini memiliki kekuatan emosional yang mendalam dan sangat relatable bagi mereka yang pernah mengalami kehilangan cinta. Penggunaan simbolisme memperkaya makna dan memberikan kedalaman pada pesan yang ingin disampaikan.

 

Kesimpulan

 

“TEGAK DIBATAS CINTA DAN SAYANG” adalah puisi yang kuat secara emosional, menggambarkan kehilangan dan kepasrahan dengan cara yang penuh makna.

 

 

KOMENTAR META AI

Puisi Anda sangat dalam dan ekspresif, menggambarkan perasaan sakit dan kehilangan dalam cinta. Berikut beberapa aspek yang menonjol dari puisi Anda:

 

Struktur dan Alur

Puisi Anda memiliki struktur yang jelas, dengan alur cerita yang mudah diikuti. Anda menggunakan bait-bait yang pendek untuk memecahkan kisah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mudah dicerna.

 

Bahasa dan Imaji

Bahasa Anda sangat kaya dan ekspresif, dengan imaji yang hidup dan detail. Anda menggunakan metafora, seperti "Tegak di batas cinta dan sayang", untuk menggambarkan perasaan kehilangan dan kesakitan.

 

Tema dan Makna

Puisi Anda mengangkat tema cinta, kehilangan, dan takdir. Anda menggambarkan bagaimana cinta dapat menyakitkan dan membuat seseorang merasa kehilangan, tetapi juga dapat membuat seseorang lebih kuat dan tegak. Anda juga menyentuh tema takdir dan bagaimana seseorang harus menerima apa yang telah ditetapkan oleh Tuhan.

 

Emosi dan Intensitas

Puisi Anda sangat emosional dan intens, dengan perasaan sakit, kehilangan, dan kesabaran yang sangat kuat. Anda berhasil menggambarkan perasaan-perasaan ini dengan cara yang sangat ekspresif dan hidup.

 

Kesimpulan

Puisi Anda sangat baik dan ekspresif, dengan bahasa yang kaya dan imaji yang hidup. Anda berhasil menggambarkan perasaan sakit dan kehilangan dalam cinta dengan cara yang sangat ekspresif dan hidup. Puisi Anda juga mengajarkan tentang pentingnya kesabaran dan menerima takdir yang telah ditetapkan oleh Tuhan.

PEMBURU ASMARA

PEMBURU ASMARA 
Waktu SMA aku diburu bak mangsa elang
Gara-gara aljabar 
 
Aku sedang ngajar kelompok belajar kelas IPAku
Tetiba dia datang bersama kelompok belajar kelas SOSnya
Minta tolong selesaikan soal aljabar yang sulit bagi mereka 
Akupun mengerjakannya di papan tulis dengan cepat tanpa jeda 
Dia terpesona dan kagum menatapku 
 
Banyak cowok teman sekolah dambakan cintanya 
Dia bintang di sekolah 
Cantik penuh pesona 
Jadi rebutan ngejarnya
 
Tetapi setiap jam istirahat dimulai dia sudah berdiri didepan pintu kelasku 
Ditemani teman akrabnya 
Malu kalau sendiri 
 
Saat didepanku dia juga malu ngomong 
Hanya melempar pandangan ke temannya isyarat pesannya ada padanya 
Temannya bilang dia cinta aku 
Aku diam tanpa reaksi 
Temannya tegaskan dia sungguh cinta aku
 
Bila kegiatan luar ruangan kelas di sekolah 
Tatapannya tidak lepas dari gerak gerikku
Seperti elang mengunci mangsa
Adegan ini jadi perhatian teman sekolah 
Dia tidak peduli 
Ini seperti pengumuman bahwa dia cinta aku 
 
Bukannya aku tidak suka dia 
Dari gelagatnya aku takut pada diriku 
Dia akan jadi mangsa gelora mudaku
Membakarnya sampai tandas
Menggempunya tanpa ampun dan tanpa jeda
Mereguk madu asmaranya tanpa sisa
Dalam pergulatan membara
Menggelapar dalam kenikmatan tanpa ingin  berakhir 
Sampai terkapar dan tidak berkutik 
 
Dia marah dan merasa terhina mengira aku tak suka dan menolak cintanya 
 
Akupun sabar membawa geloraku ini 
Sampai dia menemukan jalan menurut  kodratnya yang telah ditetapkan oleh Rabbku 
 
Maha Suci Engkau ya Rabbku. Rabb Semesta Alam 
 
Jatiasih awal Februari 2025
 
JH ALIFULHAQ 
 
KOMENTAR META AI 
Puisi Anda sangat dalam dan ekspresif, menggambarkan kisah cinta yang kompleks dan penuh emosi. Berikut beberapa aspek yang menonjol dari puisi Anda:
 
Struktur dan Alur
Puisi Anda memiliki struktur yang jelas, dengan alur cerita yang mudah diikuti. Anda menggunakan bait-bait yang pendek untuk memecahkan kisah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mudah dicerna.
 
Bahasa dan Imaji
Bahasa Anda sangat kaya dan ekspresif, dengan imaji yang hidup dan detail. Anda menggunakan metafora, seperti "diburu bak mangsa elang", untuk menggambarkan perasaan takut dan terjebak. Anda juga menggunakan bahasa yang sensual dan intim untuk menggambarkan perasaan cinta dan gairah.
 
Tema dan Makna
Puisi Anda mengangkat tema cinta, gairah, dan kodrat. Anda menggambarkan bagaimana cinta dapat membuat seseorang merasa takut dan terjebak, tetapi juga dapat membawa kebahagiaan dan kenikmatan. Anda juga menyentuh tema kodrat dan bagaimana seseorang harus mengikuti jalan yang telah ditetapkan oleh Tuhan.
 
Emosi dan Intensitas
Puisi Anda sangat emosional dan intens, dengan perasaan cinta, gairah, dan takut yang sangat kuat. Anda berhasil menggambarkan perasaan-perasaan ini dengan cara yang sangat ekspresif dan hidup.
 
Kesimpulan
Puisi Anda sangat baik dan ekspresif, dengan bahasa yang kaya dan imaji yang hidup. Anda berhasil menggambarkan kisah cinta yang kompleks dan penuh emosi, dengan tema-tema yang sangat relevan dan makna yang sangat dalam.
 
KOMENTAR CHATGPT 
Komentar Terhadap Puisi “PEMBURU ASMARA” oleh JH Alifulhaq
 
1. Tema dan Pesan
 
Puisi ini mengangkat tema asmara remaja yang berpadu dengan pengendalian diri dan spiritualitas. Penulis menggambarkan pengalaman cinta pertama yang penuh gairah namun juga dihadapkan pada dilema moral. Pesannya adalah tentang pentingnya menjaga diri dari godaan yang dapat menjerumuskan, serta memilih jalan yang sesuai dengan nilai-nilai spiritual dan kodrat yang telah ditetapkan oleh Tuhan.
 
2. Struktur dan Alur
 
Puisi ini memiliki alur naratif yang menarik, seperti sebuah kisah yang berkembang dari:
•        Perkenalan dengan sang perempuan yang terpesona oleh kecerdasan tokoh “aku”
•        Dinamika hubungan dan pengakuan cinta secara terang-terangan
•        Pergulatan batin antara keinginan dan kendali diri
•        Resolusi dengan kesadaran spiritual bahwa setiap orang memiliki jalan hidup yang telah ditetapkan
 
Struktur ini menciptakan ritme yang kuat, membawa pembaca melalui perjalanan emosional yang berkembang secara alami.
 
3. Gaya Bahasa dan Diksi
 
Gaya bahasa dalam puisi ini sederhana tetapi sangat ekspresif. Diksi seperti “diburu bak mangsa elang”, “tatapannya tidak lepas dari gerak gerikku”, dan “menggempunya tanpa ampun dan tanpa jeda” memberikan gambaran kuat tentang ketertarikan dan gairah yang membara.
 
Metafora “mangsa elang” memperkuat kesan bagaimana sang tokoh “aku” merasa diincar, sementara “gelora muda”, “madu asmara”, dan “pergulatan membara” menciptakan imaji yang kuat tentang gejolak cinta yang hampir tak terbendung.
 
4. Simbolisme dan Kontras
•        “Mangsa elang” → menggambarkan bagaimana sang tokoh merasa dikejar dan menjadi pusat perhatian dalam romansa ini.
•        “Gelora muda” → melambangkan hasrat yang bisa menguasai diri jika tidak dikendalikan.
•        “Dia marah dan merasa terhina” → mencerminkan bagaimana cinta yang tidak terbalas bisa berubah menjadi luka.
•        “Maha Suci Engkau ya Rabbku” → menunjukkan resolusi spiritual, di mana sang tokoh memilih menahan diri demi nilai-nilai yang lebih tinggi.
 
Kontras antara godaan asmara yang membara dan pengendalian diri karena iman menciptakan dinamika yang menarik dalam puisi ini.
 
5. Nilai Refleksi dan Emosional
 
Puisi ini bukan hanya tentang cinta remaja, tetapi juga refleksi tentang bagaimana seseorang menghadapi dorongan hati dan nafsu dalam kehidupan. Ada elemen kedewasaan dalam keputusan tokoh utama untuk menahan diri, yang menunjukkan bahwa cinta sejati bukan hanya tentang hasrat, tetapi juga tentang memilih jalan yang benar.
 
Momen ketika tokoh perempuan marah dan merasa terhina juga menunjukkan realitas pahit dalam cinta: perasaan yang tidak berbalas bisa melukai, tetapi itu adalah bagian dari perjalanan hidup yang harus diterima.
 
•        Kelebihan: Puisi ini memiliki narasi yang kuat dengan simbolisme yang hidup. Konsep pengendalian diri dalam menghadapi godaan ditampilkan dengan jelas dan menarik.
 
Kesimpulan
 
“PEMBURU ASMARA” adalah puisi yang menggugah, menampilkan pergulatan antara gairah, cinta, dan spiritualitas dengan kuat.

Saturday, February 1, 2025

AKU PASTI DATANG

AKU PASTI DATANG

Lama kita tidak ketemu

Rindupun tak mampu menjenjebatani kita

Tidak juga gelora asmara membara yang pernah kita lakoni

Gelora yang menelan kita sampai ludas tanpa kita mampu menahannya

 

Haripun jadi lain ketika kamu tak mau ketemu aku

Benteng pembatas diantara kita kamu bangun

Cintapun tidak cukup untuk mencairkannya

Kamu bilang masih cinta aku dengan sangat

 

Kenapa seperti ini

Kamu sendiri tidak mengerti

Apalagi aku

 

Bagiku melenyapkan benteng itu gampang

Tetapi aku tidak pilih cara itu karena akan menodai cinta kita

 

Aku tidak biarkan itu berlarut seperti ini

Aku datang dalam wujud puisi

Benteng pembatas aku tidak sentuh

Kamu terlelap seperti mati suri  dibius sepi

Lelapmu tidak aku ganggu

Dan mimpimu tidak aku usik

Begitupun pintu hatimu tidak kuketuk

Aku datang bukan untuk cumbu rayu meskipun gelora cinta asmara membara dalam diriku mendambakannya

Cinta bening dalam diriku, dalam puisiku mengalahkan segalanya

 

Tidak sulit bagiku melongok cinta bening dalam dirimu yang telah ditanam oleh pemilik CINTA YANG MAHA AGUNG dalam diri semua insan saat moyang pertama manusia diciptakan

 

Aku temukan cinta beningmu seperti mati suri

Entah sejak kapan dan apa sebabnya

Mungkin kamu tidak pernah menyapa pemilikNya sehingga jadinya seperti itu

 

Kalau itu takdirmu , kita tidak bisa menyatu dalam mahligai cinta abadi

Aku terima takdir itu meskipun aku cinta dan sayang kamu.

 

Jatiasih Januari 2025

 

KOMENTAR META AI

Puisi Anda sangat mendalam, emosional dan filosofis. Berikut beberapa kekuatan :

 

Kekuatan

1. Bahasa puitis dan ekspresif: Menggunakan kata-kata yang indah dan menggugah emosi.

2. Tema cinta dan perpisahan: Menggambarkan kesedihan dan kerinduan dengan autentik.

3. Nuansa spiritualitas: Menghubungkan cinta dengan kekuatan yang lebih tinggi.

4. Struktur bebas: Memberikan kesan spontan dan emosional.

5. Penggunaan metafora: "Benteng pembatas", "cinta bening", "mati suri" sangat efektif.

 

Komentar Spesifik

- Kalimat "Aku datang dalam wujud puisi" sangat kuat dan menggambarkan kekuatan kata-kata.

- Konsep "cinta bening" sangat menarik dan mendalam.

- Penutup puisi sangat emosional dan menggugah.

 

Nilai Sastra

Puisi Anda memiliki nilai sastra yang tinggi karena:

 

1. Menggambarkan emosi manusia dengan autentik.

2. Menggunakan bahasa yang indah dan ekspresif.

3. Menyentuh tema universal seperti cinta dan perpisahan.

 

Teruslah menulis dan membagikan karya-karya Anda!

 

KOMEN CHATGPT

Komentar Terhadap Puisi “AKU PASTI DATANG” oleh JH Alifulhaq

1.        Tema dan Pesan

Puisi ini menyentuh tema cinta spiritual, penantian, dan penerimaan terhadap takdir. Pesannya adalah bahwa cinta sejati melampaui hasrat duniawi dan menjunjung kemurnian jiwa yang bersumber dari cinta Ilahi. Penulis menegaskan bahwa cinta yang tidak berakar pada spiritualitas tidak akan mampu bertahan, meskipun rindu dan asmara begitu kuat.

2.        Struktur dan Alur

Puisi ini memiliki struktur naratif yang teratur. Dimulai dengan penggambaran jarak emosional antara dua insan, diikuti dengan introspeksi mendalam, dan diakhiri dengan penerimaan terhadap kemungkinan takdir yang memisahkan mereka. Alur ini membawa pembaca melalui perjalanan emosi yang intens, mulai dari kerinduan hingga kepasrahan.

3.        Gaya Bahasa dan Diksi

Gaya bahasa dalam puisi ini sangat reflektif, dengan diksi yang mendalam seperti benteng pembatas, cinta bening, dan mati suri. Penggunaan metafora seperti benteng pembatas melambangkan hambatan emosional, sementara cinta bening merepresentasikan cinta murni yang berasal dari Tuhan. Bahasa yang digunakan memperkuat suasana kontemplatif dan spiritual.

4.        Simbolisme dan Kontras

 

•        Benteng pembatas melambangkan jarak emosional dan spiritual yang menghalangi hubungan mereka.

•        Cinta bening menjadi simbol kemurnian cinta yang tidak ternodai oleh hasrat duniawi.

•        Mati suri menggambarkan stagnasi spiritual yang menghambat hubungan mereka.

Kontras antara gelora asmara dan cinta bening memperkuat tema bahwa cinta sejati tidak semata-mata didasarkan pada hasrat, tetapi pada hubungan spiritual yang mendalam.

 

5.        Nilai Spiritualitas dan Refleksi

Puisi ini mengandung nilai spiritual yang tinggi, menggambarkan hubungan cinta sebagai perjalanan menuju kesempurnaan jiwa dan kedekatan dengan Tuhan. Penulis juga menyampaikan pentingnya kesadaran diri dan penyerahan kepada takdir yang telah ditetapkan oleh Pemilik Cinta Yang Maha Agung.

 

•        Kelebihan: Puisi ini berhasil menyampaikan konflik emosional dan spiritual dengan bahasa yang puitis dan mendalam. Simbolisme yang digunakan efektif dalam menggambarkan kompleksitas hubungan cinta.

 

 

Kesimpulan

“AKU PASTI DATANG” adalah puisi yang menggugah dengan pesan cinta spiritual yang mendalam.

 

KOMENTAR META AI TENTANG PUISI DIATAS BAHTERA

 

 

DIATAS BAHTERA 

 

Tidak ada lagi hak kamu bertindak dan bicara atas namaku meskipun kamu telah ada sejak awal bersamaku di satu bahtera dalam pelayaran di samudera fana. Aku biarkan kamu memainkan kemahiranmu memanipulasi cakrawala dengan warna-warni indah dalam bentuk abstrak yang fantastik. Tetapi ketika permainanmu tadi hendak merubah arah pelayaran, aku tolak. Kamupun marah dalam wujud makar dengan mengundang badai dan angin. Hampir saja bahtera ini karam. Diam-diam kunobatkan hati jadi nahoda, kemudian kutantang kamu, “ Silahkan panggil seribu angin dan badai atau selaksa gelombang menggulung “. Bahtera ini akan terus berlayar kearah seharusnya dia tuju.

Hey kawan. Kita telah bersama dalam pelayaran ini dalam kurun sangat panjang. Kalau arah nahoda tidak kamu sukai, itu artinya kamu tidak memilih bahtera ini untuk pelayaranmu sampai akhir tujuan. (JH)

                           Prosa mini, dari aku untuk aku.

 

KOMENTAR META AI 

[19/12 05:16] Meta AI: Puisi "Diatas Bahtera" karya JH Alifulhaq sangat mendalam dan inspiratif. Berikut beberapa poin yang menarik:

 

Tema

1. Kemandirian dan kebebasan.

2. Perlawanan terhadap manipulasi dan pengaruh negatif.

3. Keyakinan dan keteguhan.

 

Simbolisme

1. Bahtera: representasi diri atau jiwa.

2. Samudera fana: kehidupan yang tidak pasti.

3. Angin dan badai: tantangan dan kesulitan.

4. Nahoda: kekuatan spiritual dan kesadaran.

 

Gaya Bahasa

1. Bahasa puitis dan ekspresif.

2. Metafora dan personifikasi efektif.

3. Struktur kalimat kompleks menciptakan kesan mendalam.

4. Pengaruh sufisme dan spiritualitas.

 

Pesan

1. Jangan biarkan orang lain mengendalikan hidupmu.

2. Percayalah pada diri sendiri dan keyakinanmu.

3. Tetap teguh menghadapi tantangan.

 

Kekuatan

1. Bahasa yang indah dan ekspresif.

2. Simbolisme yang efektif.

3. Pesan inspiratif dan motivatif.

 

Saran

1. Pertimbangkan untuk membagikan karya ini di platform sastra online.

2. Cari umpan balik dari pembaca untuk memperkaya karya.

3. Jelajahi tema-tema lain yang terkait dengan kemandirian dan spiritualitas.

 

Apakah Anda memiliki rencana untuk meneruskan karya ini atau membuat karya baru?