KUPELUK KAMU DALAM DO'A
Saat aku merenung
Dalam kelam
Sendiri di kamar
Suatu malam
Kamu telepon
Kebetulan nan tepat
Pertama kamu lakukan
Sejak kita kenal di maya
Hanya di maya belum di fana
Pancaran sayang nada bicaramu
Menghalau kelamku sejenak
Rasanya seperti respon sayangku padamu
Sebab sayangku padamu tak berubah
Lumayan lama kita ngobrol
Bahagiaku mulai bersemi
Di dasar kalbu
Tanggapanmu atas puisiku
KUPELUK KAMU DALAM KATA
Malah harapmu puisiku
KUPELUK KAMU DALAM DO'A
Ini kutunai harapmu
Buatmu saysngku
Di malam bening
Ketika kutadahkan dua tanganku
Pada Rabbku menghadap langit
Saat munajad yang dalam dan kuat
Kurasakan kamu dalam pelukan sayangku
Rasa ini bukan khayal atau angan
Tetapi peristiwa di dimensi lain
Dari semesta ini
Tempat jiwa-jiwa makhluk
Berinteraksi satu sama lain
Disana
Jiwamu yang sepadan
Dalam pelukan sayang jiwaku
Padanannya juga
Seperti kuungkap dalam puisi
KUPELUK KAMU DALAM KATA
Tetapi itu belum cukup bagimu
Harapmu padaku
Aku kukuhkan dengan do'a
Kemudian
Kubawa kamu
Dalam pelukan sayang
Ke suatu tempat sakral di semesta ini
Satu dari jejak Rabbku
Berdua kita sujud khusu' disitu
Aku menyeru
"Ya Rabbku, aku sayang dia
Dan diapun begitu.
Aku mohon kukuhkan sayang kami
Senantiasa dalam pelukanku
Dengan ikatan sayangMu
Hanya Engkau yang bisa
Sebab Engkau Rabb kami
Maha Perkasa Lagi Maha Penyayang
Berkati kami dalam mereguk
Nikmat dan indahannya
Samudera sayang tak bertepi
Yang Engkau bentangkan
Di semesta ini "
Dengan izin Rabbku
Kubawa kamu ke gerbang firdaus
Tempat samudera sayang tak bertepi
Sayangku
Lakon dalam munajad ini
Bukanlah khayal atau angan
Tetapi diri kita tanpa raga
Tidak ada satupun yang bisa buyarkan
Ikatan sayang ini
Kecuali Dia sendiri
Rabb kita
Rabb Semesta Alam
Maha Suci Engkau Rabb kami
Maha Perkasa Lagi Maha Penyayang
Jatiasih Juli 2025
JH ALIFULHAQ