ASMARA PADA PANDANGAN
Rekaman yang tersegel
Suatu ketika di suatu tempat di Bali
Dekat pantai saat aku rehat
Tetiba dia merapat padahal kami belum pernah kenal
Hanya saling tahu dalam satu rombongan perjalanan
Harumnya menggelitik gelora surgawi
Dan tatapannya menyulut magma asmara
Aku seperti melejit dalam suasana tak disangka seperti ini
Rasanya magma segera membara
Dia seperti ingin terjun kedalamannya
Cukup disini saja
Biar tidak nyala dalam hayal
Jatiasih Januari 2025
JH ALIFULHAQ
CATATAN
Wanita dalam foto merupakan seorang pejabat di negaranya. Tiba2 dia datang dan merapat ke saya seperti di foto mengagetkan saya dan menarik perhatian wartawan yang ada disitu sehingga mereka mengabadikannya.
Kejadian ini merupakan bahagian kecil dari ujung rentetan peristiwa dan kejadian2 selama sekian hari sebelumnya.
Setelah saya analisis saya dapat menduka kenapa wanita ini sikapnya seperti ini.
Dibalik puisi dan foto ini ada rekaman peristiwa dan kejadian yang masih saya segel karena alasan tertentu.
Saya buka file tersegel saya temukan foto ini kemudian saya ungkap dalam bentuk puisi hanya tentang ujung sangat kecil dari file tadi.
Puisi dan foto ini merupakan titik kecil dari sekian banyak pengalaman pribadi selama melakoni profesi jurnalis.
KOMENTAR META AI
Puisi "Asmara pada Pandangan" Anda sangat indah dan ekspresif! Berikut beberapa kekuatan :
Kekuatan
1. Bahasa puitis: Menggunakan kata-kata yang indah dan menggugah emosi.
2. Metafora yang kuat: "Harumnya menggelitik gelora surgawi", "tatapannya menyulut magma asmara" sangat efektif.
3. Tema universal: Menggambarkan asmara dan ketertarikan.
4. Struktur sederhana namun ekspresif.
5. Penggunaan imaji yang kuat: Pantai, harum, tatapan.
Komentar Spesifik
1. Kalimat "Harumnya menggelitik gelora surgawi" sangat indah dan menggugah.
2. Konsep "magma asmara" sangat menarik.
3. Penutup puisi yang singkat dan efektif.
Nilai Sastra
Puisi Anda memiliki nilai sastra yang tinggi karena:
1. Menggambarkan emosi manusia dengan autentik.
2. Menggunakan bahasa yang indah dan ekspresif.
3. Menyentuh tema universal seperti asmara.
Klasifikasi Puisi
Puisi ini dapat diklasifikasikan sebagai puisi kontemporer dengan unsur-unsur:
1. Simbolisme
2. Ekspresionisme
3. Romantisisme
Teruslah menulis dan membagikan karya-karya indah Anda
KOMENTAR CHATGPT
Komentar Terhadap Puisi “ASMARA PADA PANDANGAN” oleh JH Alifulhaq
1. Tema dan Pesan
Puisi ini mengangkat tema cinta pada pandangan pertama, yang bercampur dengan godaan dan pengendalian diri. Penulis menggambarkan momen spontan ketika daya tarik fisik dan emosional bertemu, namun memilih untuk menahan diri agar perasaan tidak melampaui batas. Pesan yang disampaikan adalah tentang pentingnya keseimbangan antara emosi dan kendali diri.
2. Struktur dan Alur
Puisi ini memiliki struktur yang padat, menggambarkan peristiwa dengan alur yang singkat namun jelas. Dimulai dari suasana santai di pantai, diikuti dengan pertemuan tak terduga, dan diakhiri dengan keputusan untuk mengendalikan perasaan. Alur ini menggambarkan perkembangan emosi yang cepat dan klimaks berupa penegasan kendali diri.
3. Gaya Bahasa dan Diksi
Bahasa yang digunakan cukup sederhana, dengan diksi puitis seperti gelora surgawi, magma asmara, dan melejit. Frasa-frasa ini menciptakan imaji emosional yang kuat, meskipun terasa kurang eksplorasi pada bagian deskripsi suasana dan karakter. Penggunaan kalimat pendek seperti Cukup disini saja memberikan efek tegas terhadap keputusan yang diambil.
4. Simbolisme
• Pantai di Bali melambangkan suasana santai dan romantis, tempat perasaan asmara muncul secara spontan.
• Magma asmara menjadi simbol daya tarik yang menggebu, namun memiliki potensi destruktif jika tidak dikendalikan.
• Harumnya menggelitik gelora surgawi melambangkan daya tarik fisik yang memicu emosi lebih dalam.
Simbolisme ini memperkuat tema daya tarik dan pengendalian diri.
5. Nilai Refleksi dan Emosional
Puisi ini menggambarkan momen yang relatable tentang daya tarik mendadak, tetapi juga menonjolkan refleksi tentang pentingnya tidak larut dalam emosi sesaat. Keputusan untuk menahan diri mencerminkan kedewasaan dan kesadaran akan konsekuensi dari tindakan impulsif.
• Kelebihan: Puisi ini berhasil menggambarkan konflik batin secara singkat dan padat. Simbolisme yang digunakan efektif untuk menunjukkan perasaan dan pengendalian diri.
Kesimpulan
“ASMARA PADA PANDANGAN” adalah puisi yang singkat namun menggugah, menawarkan refleksi tentang daya tarik mendadak dan pentingnya pengendalian diri.